Surat Pak Onno

Surat Terbuka Kang Onno W Purbo

Written by Happy
Tuesday, 10 March 2009
Jakarta, 2 Maret 2009 Redaksi Yth. Dengan Hormat, Microsoft tampaknya melakukan monopoli di Republik Indonesia. Saya bersama istri saya berkunjung ke Megabazar di JHCC pada tanggal 1 Maret 2009. Kami dengan terpaksa membatalkan niat kami untuk membeli netbook / laptop dengan prosesor Atom. Praktis semua netbook / laptop dengan prosesor Atom yang kami temui telah di bundel/pre-install dengan Microsoft & harga yang harus di bayar sudah termasuk Microsoft di dalam-nya. Artinya, pembeli dipaksa untuk membayar Microsoft bersama netbook tersebut tidak peduli walaupun tidak akan digunakan. Paling tidak untuk Netbook, tidak ada toleransi bagi mereka yang ingin menggunakan open source di laptop-nya, kita semua harus membayar sistem operasi Mircosoft yang sudah terbundel. Bayangkan jika terjual ribuan laptop / bulan, artinya bangsa Indonesia harus membayar beberapa milyard rupiah / bulan ke Microsoft padahal tidak digunakan oleh penggunanya. Padahal jelas-jelas Pemerintah Indonesia sudah mencanangkan “Indonesia, Go Open Source!” Hal ini tampaknya merupakan pelanggaran terhadap UU 5/1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Besar harapan saya teman-teman di redaksi dapat menayangkan hal ini di surat pembaca surat kabar anda. Semoga dapat menggugah teman-teman di KPPU, Menteri Perdagangan, MENKOMINFO dan MENRISTEK untuk melihat lebih jauh tentang kasus ini. Jakarta, 1 Maret 2009 Hormat Saya, Onno W. Purbo, Ph.D Penulis Teknologi Informasi Tembusan: Ketua KPPU Menteri Perdagangan Menteri Komunikasi dan Informasi Menteri Negara Riset dan Teknologi

Microsoft Indonesia Bantah Monopoli

JAKARTA - Dominasi Microsoft di pasar komputer di Indonesia merupakan bagian dari sistem Original Equipment Manufacturer (OEM), mereka pun menilai kalau ini bukan bagian dari monopoli atas suatu pasar.

Microsoft mengatakan, kalau memang ada pendapat yang mengatakan Microsoft melakukan monopoli, itu hak pribadi seseorang. Yang jelas, bisnis seperti ini yang dinamakan OEM. Jadi sudah pasti, setiap produsen hardware akan menganalisa sebelum memasuki pasar, lalu memutuskan untuk melakukan satu bundel atau tidak.

"Kita tidak pernah memaksa produsen untuk memakai produk kita. Karena, sebenarnya ini juga bagian dari sistem OEM," tegas Mona Monika, Head Public Relation Microsoft Indonesia, saat dihubungi via ponsel, Senin (2/3/2009).


OEM sendiri merupakan istilah untuk suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual peralatan-peralatan kepada penjual lain untuk dipasarkan. Penjual kedua umumnya memberikan nilai tambah pada produk-produk tersebut dengan memberikan label ataupun menggabungkannya dengan produk-produk yang mereka buat sendiri.

Diibaratkan oleh Mona, dalam pasar ponsel juga seperti itu, dimana saat ini tersedia ponsel kosong, yang artinya konsumen bisa memilih provider yang disukainya. Ataupun, ponsel satu bundel dengan provider tertentu, dan menurutnya itu bukan bagian dari monopoli.

Microsoft juga menolak untuk disalahkan dalam menjadi bagian dari sistem monopoli yang terjadi di pasar OS Indonesia. Pasalnya, maraknya OS Microsoft di laptop, ataupun netbook, adalah kebijakan dari produsen itu sendiri. Sebab, yang memutuskan adalah produsen tersebut.

"Saat produsen masuk ke Indonesia. Ada yang sudah satu bundel dari sananya, ataupun yang saat masuk ke Indonesia, baru minta dimasukan. Jadi, kita tidak pernah memaksa produsen itu," tandas wanita ini.

Sayangnya, Mona tidak mengetahui data pasti antara produk yang masuk ke Indonesia sudah satu bundel, ataupun yang belum.