stmikcikarang
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Latest topics
» JASA REQUEST SOFTWARE & CRACK
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptySat Dec 21, 2013 5:59 pm by mulyadi alka

» Membuat Window XP menjadi ROUTER?
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyFri Dec 18, 2009 1:55 am by SYHARIAL HARIS

» suara hati
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyThu Dec 17, 2009 5:56 am by SYHARIAL HARIS

» Baru Blackberry 9630 Tour/3Gs Apple iPhone 32GB/Nokia E97/HTC Hero..$330
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyTue Sep 15, 2009 5:55 am by tel009

» Buka Puasa Bersama+Silahturahmi Alumni STMIK Cikarang+Baksos
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyMon Aug 24, 2009 11:18 am by kayla2004

» KONDISI KAMPUS SAAT INI
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyWed Jul 29, 2009 5:32 pm by kang sugi

» NEWspecialized enduro 2009 bike......$2500usd. NEW Trek 2009 EX8 Bike $1,500
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyMon Jul 20, 2009 12:55 am by htg888

» Curhatanku
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptyFri Jul 17, 2009 6:21 pm by durpan

» Sepi.....!
Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib EmptySat May 30, 2009 5:40 pm by durpan

Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Affiliates
free forum

Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib

Go down

Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib Empty Kesalahan Sepele Jadi Penyebab Utama Data Raib

Post by kayla2004 Tue Oct 21, 2008 7:35 am

Sebuah riset keamanan global coba untuk mengidentifikasi berbagai penyebab hilangnya data perusahaan yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Hasilnya, kesalahan-kesalahan sepele diketahui menjadi biang keroknya.

Diantaranya, dengan membiarkan laptop/komputer tetap menyala ketika ditinggalkan, membiarkan orang asing masuk ke lingkungan kerja, sembarangan menuliskan username dan password PC hingga kehilangan perangkat penyimpanan portable.

Riset ini dilakukan oleh perusahaan riset pasar yang berbasis di Amerika Serikat InsightExpres atas inisiatif Cisco. Metode yang mereka gunakan adalah survei terhadap 2.000 karyawan dan para professional teknologi informasi di 10 negara.

Secara umum, dari riset tersebut terungkap bahwa resiko yang terjadi akibat tingkah laku karyawan bisa bervariasi, tergantung negara dan budaya. "Kami melakukan riset ini untuk mendapatkan pengertian akan tingkah laku, bukan teknologi," ujar John N. Stewart, Chief Security Officer Cisco.

Berikut 10 hal penting yang patut dicatat dari riset tersebut seperti dikutip detikINET dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (20/10/2008):

1. Mengubah pengaturan keamanan di komputer: Satu dari lima karyawan mengubah pengaturan keamanan di perangkat-perangkat kerja untuk mengabaikan kebijakan TI supaya mereka bisa mengakses situs yang tidak diijinkan. Ini paling banyak ditemui di negara berkembang seperti China dan India. Ketika ditanya alasannya, lebih dari separuh (52 persen) mengatakan mereka hanya ingin mengakses situs-situs tersebut; ada juga yang mengatakan, situs yang mereka akses merupakan 'urusan mereka sendiri'.

2. Penggunaan aplikasi yang tidak diijinkan: Tujuh dari sepuluh professional TI mengatakan karyawan mengakses aplikasi dan situs yang tidak diijinkan seperti jejaring sosial, download musik hingga belanja online, yang ujungnya menghasilkan paling tidak separuh insiden hilangnya data perusahaan. Anggapan ini paling banyak ditemui di negara-negara seperti Amerika Serikat (74 persen) dan India (79 persen).

3. Akses tidak sah akan jaringan/fasilitas: Satu tahun belakangan ini, dua dari lima professional TI menghadapi karyawan yang mengakses bagian yang tidak sah dari jaringan atau fasilitas. Ini paling sering terjadi di China, dimana hampir dua dari tiga responden menghadapi masalah ini. Dari mereka yang melaporkan hal ini secara global, dua pertiga menghadapi lebih dari satu insiden tahun lalu, dan 14 persen mengalami insiden ini tiap bulannya.

4. Berbagi-pakai informasi rahasia perusahaan: Menandai bahwa rahasia dagang perusahaan tidak selalu rahasia, satu dari empat karyawan (24 persen) mengakui pernah berbagai informasi rahasia ke non-karyawan, seperti teman, keluarga, atau bahkan orang asing. Ketika ditanya alasannya, jawaban-jawaban yang umumnya diberikan adalah, "Saya perlu mendapatkan ide dari orang lain", "Saya perlu pelampiasan", dan "Saya tidak melihat ada yang salah dengan hal tersebut."

5. Berbagi-pakai perangkat perusahaan: Menandai bahwa data tidak selalu berada di tangan yang seharusnya, hampir separuh karyawan yang disurvei (44 persen) berbagai-pakai perangkat kerja dengan orang lain, seperti non-karyawan dan dilakukan tanpa pengawasan.

6. Mencampuradukkan perangkat dan komunikasi kerja dan pribadi: Hampir dua dari tiga karyawan mengakui menggunakan komputer kerja sehari-hari untuk urusan pribadi. Aktivitas yang dilakukan antara lain adalah download musik, belanja, perbankan, blog, chatting dan lainnya. Setengah dari para karyawan menggunakan email pribadi untuk menjangkau pelanggan dan rekan kerja, tapi hanya 40 persen yang mengatakan hal tersebut diperbolehkan oleh TI.

7. Perangkat tidak terlindung: Paling tidak satu dari tiga karyawan membiarkan komputer menyala dan tidak terkunci ketika sedang tidak berada di meja. Para karyawan ini juga biasanya meninggalkan laptop dalam keadaan menyala di kantor, kadang-kadang tanpa log off, menciptakan potensi insiden pencurian dan akses tidak sah ke data perusahaan dan pribadi.

8. Menyimpan login dan password: Satu dari lima karyawan menyimpan login dan password sistem di komputer atau menulis serta menaruhnya di meja, di lemari tak terkunci, atau menempelnya di komputer. Di beberapa negara seperti China (28 persen), dilaporkan bahwa karyawan menyimpan login dan password akun finansial pribadi mereka di perangkat kerja, meningkatkan peluang resiko pencurian identitas dan keuangan mereka. Fakta bahwa banyak karyawan yang meninggalkan perangkat tanpa dijaga semakin melipat gandakan resiko ini.

9. Kehilangan perangkat penyimpanan portabel: Hampir satu dari empat (22 persen) karyawan membawa data perusahaan dalam perangkat penyimpanan portabel di luar kantor. Ini paling banyak terjadi di China (41 persen) dan membuka peluang resiko ketika perangkat hilang atau dicuri.

10. Membiarkan 'pengekoran' dan penjelajahan tanpa pengawasan: Lebih dari satu dari lima (22 persen) karyawan di Jerman membiarkan non-karyawan berada di kantor tanpa pengawasan. Tingkat rata-rata studi adalah 13 persen. Dan 18 persen membiarkan individu tidak dikenal untuk mengekor karyawan ketika memasuki lingkungan perusahaan.
kayla2004
kayla2004

Jumlah posting : 294
Age : 37
Lokasi : Cikarang
Registration date : 25.08.08

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik